Lebih dari dua puluh tahun silam, aku dan seorang sahabat melakukan perjalanan yang kini terasa seperti mimpi yang manis—kami berkunjung ke Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia yang penuh warna dan semangat.
Awal Perjalanan
Kami tiba di Kuala Lumpur dengan semangat petualangan yang membuncah. Meski tak banyak dokumentasi tersisa, satu foto yang masih kusimpan menjadi saksi bisu dari momen-momen berharga yang kami lalui bersama. Wajah kami yang tersenyum di tengah kota asing itu menyimpan cerita yang tak terucap.
Mengunjungi Tempat Ikonik di Kuala Lumpur
Kami menyusuri jalan-jalan di sekitar Bukit Bintang, kawasan yang ramai dengan toko dan resto kafe untuk cari makanan. Meski waktu telah menghapus detailnya, aku masih bisa mengingat suasana hangat dan aroma makanan yang menggoda dari jajanan kaki lima di Jalan Alor.
Tak lupa, kami sempat melihat Menara Kembar Petronas yang megah menjulang ke langit. Rasanya seperti berdiri di depan lambang masa depan—gedung pencakar langit yang saat itu menjadi ikon modernitas Asia.
Sentuhan Budaya
InsyaAllah, kalau suatu hari nanti aku kembali ke Kuala Lumpur atau menjelajahi kota-kota lain di Malaysia, ada satu hal yang ingin sekali aku lakukan: sholat di masjid-masjid yang aku kunjungi. Rasanya pasti berbeda—lebih tenang, lebih dekat, dan lebih syahdu. Aku ingin merasakan suasana masjid yang damai, mendengar lantunan azan di negeri orang, dan menyempatkan diri untuk bersujud di tempat yang baru, tapi tetap terasa familiar di hati.
Sholat di Masjid-Masjid yang Indah
Aku cari dari banyak sumber terkait masjid indah dan bersejarah di Kuala Lumpur yang bisa dikunjungi untuk sholat saat berwisata:
🕌 Masjid Jamek Sultan Abdul Samad Terletak di pertemuan Sungai Klang dan Sungai Gombak, ini adalah salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur. Arsitekturnya bergaya Mughal dan Moorish, sangat fotogenik dan penuh sejarah.
🕌 Masjid Negara (National Mosque of Malaysia) Masjid terbesar di Malaysia dengan kapasitas hingga 15.000 jamaah. Memiliki kubah biru berbentuk payung dan taman yang tenang di sekitarnya. Cocok untuk sholat sekaligus menikmati suasana spiritual yang damai.
🕌 Masjid Wilayah Persekutuan (Federal Territory Mosque) Dikenal dengan perpaduan arsitektur Ottoman dan Melayu. Masjid ini sangat luas dan indah, serta sering menjadi lokasi kegiatan keagamaan dan wisata religi.
🕌 Masjid Asy-Syakirin (KLCC Mosque) Terletak dekat Menara Kembar Petronas, masjid ini mudah diakses dan memiliki suasana tenang di tengah hiruk-pikuk kota. Cocok untuk sholat sambil menikmati pemandangan kota.
🕌 Masjid Kampung Baru Jamek Masjid komunitas yang hangat dan bersahaja, terletak di kawasan Kampung Baru yang kaya akan budaya Melayu. Cocok untuk merasakan suasana lokal yang autentik
Baca Juga
Kuliner dan Kebersamaan
Salah satu hal yang paling kuingat adalah makan malam sederhana di warung lokal. Kami duduk berdua, berbagi cerita dan tawa, sambil menikmati nasi lemak dan teh tarik yang hangat. Makanan itu mungkin biasa, tapi kebersamaannya luar biasa.
Satu Foto, Seribu Cerita
Foto yang tersisa dari perjalanan itu bukan sekadar gambar—ia adalah pintu menuju kenangan. Di balik senyum kami, ada rasa syukur, kebersamaan, dan semangat muda yang tak tergantikan.
Perjalanan ke Kuala Lumpur mungkin sudah lama berlalu, tapi kenangannya tetap hidup dalam hati. Ia mengingatkan bahwa setiap langkah yang kita ambil, setiap tempat yang kita kunjungi, dan setiap orang yang menemani kita—semuanya membentuk cerita hidup yang layak untuk dikenang dan dibagikan.
Kota itu mungkin sudah berubah, tapi momen yang kami alami tetap tersimpan dengan baik di hati. Mudah-mudahan suatu hari nanti aku bisa kembali dan beribadah di masjid-masjid yang tertera diatas. InsyaAllah. Amin Yra… . 🤲


Leave a Comments