Tentang | Mengunjung 28 Negara | Fam-Trip | Kontak

liburan ke Malta, itinerary Malta, travel guide Malta

Liburan ke Malta: Itinerary Jelajah Mdina, Valletta, dan Sliema


Liburan ke Malta: Itinerary Jelajah Mdina, Valletta, dan Sliema

Ketika itu aku dan Joep memulai perjalanan dari Schiphol Airport, titik awal petualangan kami ke berbagai penjuru dunia. Kali ini, kami terbang ke Malta, negara kepulauan mungil di Laut Mediterania yang menyimpan sejarah ribuan tahun dan pesona yang tak terduga.

terbang ke Malta, negara kepulauan mungil di Laut Mediterania

liburan ke Malta, itinerary Malta, travel guide Malta

Kota Mdina – Silent City dengan Sejarah Ribuan Tahun

Mdina adalah bekas ibu kota Malta selama berabad-abad sebelum akhirnya digantikan oleh Valletta pada abad ke-16. Alasan perpindahan itu karena Valletta lebih dekat ke laut, lebih strategis untuk pertahanan dan perdagangan. Sejak itu, Mdina kehilangan perannya sebagai pusat pemerintahan dan berubah jadi kota kecil yang sunyi.

Kota ini pernah disebut dalam beberapa kisah Alkitab sebagai tempat Rasul Paulus pernah singgah ketika kapalnya karam di Malta.

Sekarang, banyak bangunan di Mdina sudah tidak lagi dihuni, sehingga suasana benar-benar hening dan tenang. Tidak heran kota ini dijuluki Silent City. Saat aku berjalan menyusuri jalanan batu yang sepi, rasanya seperti masuk ke dunia lain—tenang, damai, dan penuh aura sejarah. Jujur, aku suka sekali berada di sana.

Valletta – Ibu Kota Penuh Warna

Dijuluki sebagai Silent City, Mdina terkenal dengan suasana tenangnya. Hampir tak ada kendaraan di dalamnya, sehingga hanya terdengar suara langkah kaki para pejalan di jalanan berbatu yang sempit. Bangunannya didominasi arsitektur Baroque dan Medieval, membuat setiap sudut terasa seperti museum hidup. Saat aku berjalan melewati gerbang kota tua dan lorong-lorongnya, rasanya benar-benar seperti mundur ke masa lalu.

Bagi pecinta film, Mdina juga punya daya tarik spesial: beberapa adegan Game of Thrones pernah diambil di sini. Jadi ketika berjalan di antara bangunan kuno dan lorong sempitnya, aku seolah bisa merasakan atmosfer fantasi epik yang pernah diabadikan dalam serial dunia.

Kota Mdina – Silent City dengan Sejarah Ribuan Tahun

Selain arsitektur, Mdina juga memanjakan mata dengan deretan toko suvenir unik. Ada kerajinan tangan lokal, keramik berwarna-warni, hingga miniatur telepon umum merah khas Inggris. Kenapa ada ikon Inggris di Malta? Karena Malta pernah menjadi koloni Inggris sejak tahun 1814 hingga 1964. Pengaruh itu masih terasa sampai sekarang, termasuk dalam arsitektur, souvenir, bahkan kebiasaan mengemudi di sisi kiri jalan.

Untuk menjelajahi kota, wisatawan bisa memilih berjalan kaki atau mencoba kereta kuda (saldo) dengan biaya sekitar €25 untuk perjalanan 30 menit. Aku sendiri lebih memilih berjalan kaki, menyusuri lorong-lorong sempitnya. Meski melelahkan, rasanya indah sekali—setiap tikungan menyajikan kejutan baru berupa balkon klasik, rumah bangsawan kuno, atau gereja bersejarah.

Kota Tua Mdina – Silent City yang Memikat

Mdina juga punya daya tarik spesial: beberapa adegan Game of Thrones

Valletta – Ibu Kota Penuh Warna

Selama di Valletta, kami menginap di Ursulino Valletta, hotel cantik yang terletak di pusat kota. Dari sana, mudah sekali menjelajah deretan café-café cantik yang berjajar di tangga khas kota tua. Suasananya begitu hidup, dengan restoran lokal yang menyajikan hidangan autentik.

Tak ketinggalan, aku mengikuti Valletta Harbours Tour, perjalanan laut yang penuh kisah sejarah. Dengan audio guide yang menerangi setiap cerita, aku belajar banyak tentang kota ini. Laut biru Mediterania membentang luas—Masya Allah, begitu indah dan mempesona.

aku mengikuti Valletta Harbours Tour,

valletta – Ibu Kota Penuh Warna

Saat perjalanan kembali dari Mdina ke Valletta, aku sempat naik taxi langsung ke hotel. Perjalanan sekitar 15 menit dengan biaya kurang lebih €25. Sebenarnya bisa naik bus, tapi waktu itu aku ketinggalan 😅.

Sedikit tips untukmu: dari Mdina ke Valletta ada bus khusus yang beroperasi setiap 30 menit sekali. Bus ini nyaman dan jauh lebih hemat, serta akan menurunkan penumpang langsung di pusat kota Valletta. Harga tiket bus kalau saya gak lupa sekitar EUR 3,- untuk satu kali jalan. Jadi kalau punya waktu lebih santai, naik bus bisa jadi pilihan yang lebih seru sekaligus lebih ekonomis. Jadi, sambil nunggu-nunggu bus kami duduk santai dan makan ice cream di taman Mdina.

dari vallettta ke mdina ada bus khusus

duduk santai di taman mdina

Salah satau pengalaman paling berkesan aku adalah mengikuti Valletta Harbours Tour. Dengan audio guide berbahasa Inggris yang menceritakan sejarah kota, aku benar-benar merasakan perjalanan yang penuh makna. Laut biru Mediterania membentang luas—Masya Allah, sungguh indah.

Sliema – Modern tapi Menawan

Dari Sliema Island, aku menikmati pemandangan Valletta dari seberang laut saat matahari terbenam. Rasanya seperti melukis dengan warna keemasan di atas biru laut. Sliema juga jadi tempat istirahat sempurna sebelum kembali menjelajah keesokan harinya.

Kami berangkat dari Valletta menuju Sliema Island menggunakan ferry. Tiketnya bisa dibeli langsung di tempat, dan perjalanan hanya sekitar 20–30 menit melintasi laut biru Mediterania. Rasanya menyenangkan sekali bisa melihat pemandangan Valletta dari kejauhan sambil menikmati semilir angin laut.

Sedikit tips untukmu yang ingin mencoba:

  • Pastikan mengecek timetable ferry karena ada jam operasi tertentu (biasanya sekitar pukul 06.30 pagi sampai 23.00 malam, tergantung musim).
  • Jangan terlalu lama menunggu di Sliema kalau sudah sore, karena ferry terakhir bisa berbeda waktunya setiap hari.

Dari Sliema, panorama Valletta saat matahari terbenam sungguh luar biasa indah. Kota kuno itu terlihat seperti lukisan emas di tepi laut.

Sliema – Modern tapi Menawan

Akomodasi & Transportasi

Seluruh akomodasi, penerbangan, dan transportasi taxi aku pesan lewat Booking.com, yang seperti biasa memudahkan perjalanan kami. Alhamdulillah, perjalanan berjalan lancar hingga kembali landing di Schiphol Airport.

 


Tips Liburan ke Malta

  • Pilih penginapan di pusat kota seperti Valletta agar dekat dengan café & spot wisata.
  • Jangan lewatkan Valletta Harbours Tour untuk pengalaman sejarah & panorama laut.
  • Sempatkan mampir ke Mdina Silent City di sore hari untuk nuansa lebih tenang.
  • Tetap jangan malu bertanya, terutama terkait halte, angkutan umum. Tanyakan ini pada resepsionis hotel atau kios Tourist Information.

 

Tips Liburan ke Malta untuk Muslimah Traveler 

Sebagai muslimah traveler, ada beberapa hal yang bisa jadi perhatian sekaligus alasan kenapa Malta cocok untuk destinasi wisata:

  1. Pakaian yang Nyaman & Sopan
    Cuaca di Malta cenderung cerah dan hangat, jadi pilih pakaian yang ringan namun tetap sopan. Jalan-jalan di kota tua Mdina atau Valletta dengan dress longgar dan hijab breathable akan tetap nyaman sekaligus menghargai budaya lokal.
  2. Akomodasi Ramah Keluarga
    Banyak hotel dan guesthouse di Malta, seperti Ursulino Valletta, berada di pusat kota yang tenang dan aman. Lokasinya strategis dekat kafe, restoran, dan tempat wisata, sehingga memudahkan muslimah yang bepergian bersama pasangan maupun sendiri.
  3. Makanan Halal
    Meskipun restoran halal tidak sebanyak di kota besar Eropa, beberapa tempat di Valletta dan Sliema menyediakan makanan halal atau vegetarian-friendly. Alternatif lain, kamu bisa memesan makanan seafood segar yang banyak tersedia di restoran Malta.
  4. Lingkungan yang Aman & Tenang
    Malta dikenal aman bagi turis. Di Mdina, misalnya, suasananya sangat tenang, hampir tanpa kendaraan. Cocok sekali untuk muslimah traveler yang mencari suasana damai, refleksi, atau sekadar ingin jalan santai tanpa keramaian berlebihan.
  5. Jejak Sejarah & Budaya
    Mengunjungi tempat bersejarah seperti Mdina dan Valletta memberi pengalaman yang lebih bermakna, bukan sekadar liburan biasa. Bagi muslimah traveler, perjalanan ini bisa jadi sarana memperluas wawasan tentang sejarah Mediterania sekaligus menikmati keindahan ciptaan Allah dari laut biru hingga arsitektur kuno.

Kenapa Malta cocok untuk Muslimah Traveler?

Karena Malta menawarkan kombinasi antara keamanan, ketenangan, dan keindahan alam-budaya. Tidak hanya memberikan pengalaman jalan-jalan, tetapi juga kesempatan untuk menikmati suasana yang damai, reflektif, dan tetap ramah untuk wisatawan muslimah.

 


Baca Juga:


Penutup & Refleksi Perjalanan

Liburan ke Malta benar-benar membuka mata kami terhadap keindahan sejarah dan modernitas yang berpadu. Dari kota tua Mdina yang sunyi, ibu kota Valletta yang berwarna-warni, hingga Sliema yang modern dan santai, setiap momen terasa spesial.

Kami pulang dengan segudang kenangan dan rasa syukur, sekaligus inspirasi untuk perjalanan berikutnya. Malta memang kecil, tapi pesonanya sungguh besar.

FAQ 

Apakah Malta aman untuk Muslimah Traveler?
Ya, Malta relatif aman dan ramah untuk wisatawan Muslimah. Tetap berhati-hati seperti biasa, terutama di area ramai.

Apa saja makanan halal di Malta?
Terdapat restoran Timur Tengah dan beberapa restoran internasional yang menyediakan menu halal. Membawa snack sendiri juga disarankan.

Berapa lama ideal liburan ke Malta?
3–4 hari sudah cukup untuk menikmati highlights utama: Mdina, Valletta, dan Sliema.

 


🛒 Shop LINK BELANJA di TOKO ELLY  

Belanja dengan Cerita
Setiap produk membawa aroma, warna, dan rasa dari tempat-tempat luar biasa yang pernah saya kunjungi. Belanja sambil menyelami kisah nyata.

Tertarik dengan rekomendasi perlengkapan perjalanan saya? Kunjungi link 🛒 Shop ke ellyafriani.blog/shop untuk melihat koleksi pilihan!


MEDIA SOSIAL

Jangan lewatkan cerita perjalanan seru lainnya! Ikuti kami di  Facebook Page/ Instagram dan media sosial lainnya.

GooglePhoto: BELANDA, Mdina Vallettta | Malta

Facebook:  Elly Afriani (IndoHolland Tours)
Facebook Page: ellyafriani.blog

Facebook Group Travel Diaries Circle (TDC)

Travel Diaries (TDC) – Komunitas jalan-jalan, nge-blog, wisata dalam dan luar negeri.
Klik link Travel Diaries Circle disini: Grup Facebook Travel Diaries Circle (TDC).

travel diaries circle facebook group

 

Instagram

 

YouTube 

TikTok

Pinterest 

 

2 responses to “Liburan ke Malta: Itinerary Jelajah Mdina, Valletta, dan Sliema”

  1. Panduan 2 Hari Menjelajah Colmar & Desa-Desa Alsace: Naik Flixbus dari Belanda – ellyafriani. Avatar

    […] tiba di Colmar, aku check-in di hotel kecil dekat pusat kota. Lokasinya strategis, dekat stasiun bus dan area turis, jadi mudah untuk jalan kaki menjelajah […]

    Like

  2. Itinerary Praha 3 Hari: Mengunjungi 9 Tempat Wisata Terkenal – ellyafriani. Avatar

    […] kamu liburan keliling Eropa, dan masih ada waktu untuk singgah ke Praha. Negara ini rekomen untuk dikunjungi. Tempat-tempat […]

    Like

Leave a Comments

Elly Avatar

About the author