FamTrip Tourest Estonia 2019 adalah program hosted buyer dan blog tour yang mempertemukan travel blogger dari berbagai negara untuk mendalami Estonia sebagai destinasi budaya, digital dan alam. Sebagai satu‑satunya blogger Indonesia yang turut dalam event ini, saya mencatat pengalaman istimewa yang akan saya bagikan di sini.
Acara di adakan
Tanggal: 7 s/d 10 Februari 2019
Bertempat: Tourest Estonia 2019
Tallinn: Kota Tua yang Menyambut Hangat
Estonia membuka pintu pertama lewat ibu kotanya, Tallinn. Kota tua berarsitektur khas Eropa Utara ini langsung memikat mata. Jalan-jalan batu, menara-menara tua, dan tembok kota yang masih berdiri tegak — semuanya membawa saya seperti masuk ke halaman dongeng Eropa.
Selama di Tallinn, kami diajak berkeliling ke berbagai landmark budaya, termasuk workshop lokal, gedung pameran Tourest, serta beberapa restoran dan hotel yang menjadi mitra pariwisata. Salah satu momen paling membekas adalah saat menikmati suasana kafe di tengah suhu dingin yang kontras dengan sambutan hangat dari masyarakatnya.
Tourest Travel Fair: Pintu untuk Pelaku Wisata Dunia
Tourest bukan sekadar pameran wisata biasa. Di sinilah pelaku industri dari berbagai negara bertemu dan bertukar ide. Saya pada saat itu atasnama IndoHolland Tours berpartisipasi dalam program Hosted Buyer — sebuah kesempatan bertemu langsung dengan supplier destinasi, hotel, operator lokal, dan penyedia tur dari seluruh Eropa.
Yang menarik, Estonia sangat terbuka untuk pasar Asia, termasuk Indonesia. Banyak penyedia layanan lokal yang menyatakan minat untuk menjangkau wisatawan Muslim dan Asia Tenggara.
Catatan Spiritual: Mencari Allah di Negeri Minoritas Muslim
Salah satu tantangan sekaligus kebahagiaan dalam safar ini adalah tetap menjaga ibadah. Tidak mudah mencari tempat sholat di negara non-Muslim seperti Estonia, tapi justru itulah yang menguatkan.
Saya ingat, saya menunaikan sholat di kamar hotel, terkadang dengan sajadah seadanya. Tidak ada azan, tidak ada keramaian. Tapi justru di situ saya merasa lebih dekat — hanya saya dan Allah, di negeri yang jauh.
Ini jadi refleksi pribadi bahwa safar bukan hanya untuk melihat ke luar, tapi juga untuk masuk ke dalam: ke dalam hati, ke dalam makna, ke dalam iman.
Untuk Siapa Estonia?
Estonia cocok untuk:
- Traveler pecinta sejarah dan budaya Eropa Timur
- Pecinta alam dan petualangan tenang
- Wisatawan Muslim yang ingin menjelajahi sisi minoritas tapi tetap bisa menjaga ibadah
- Agen travel yang ingin menjajaki pasar baru dan supplier Eropa alternatif
Tips Praktis untuk Traveler Muslim Indonesia
🕌 Tempat Ibadah: Tidak banyak masjid, tapi Tallinn memiliki beberapa ruang sholat informal. Sebaiknya siapkan aplikasi arah kiblat dan jadwal sholat sendiri.
🍴 Makanan Halal: Cari restoran vegetarian atau seafood. Selalu cek bahan makanan atau minta info ke staf restoran. Estonia cukup ramah terhadap permintaan diet khusus.
🌐 Bahasa: Bahasa Estonia digunakan secara luas, tapi hampir semua orang muda fasih berbahasa Inggris.
📱 Digital Friendly: Estonia sangat digital — hampir semua layanan, mulai dari tiket bus hingga pembayaran restoran, bisa dilakukan via aplikasi.
Estonia, Jejak yang Tak Akan Hilang
Perjalanan ini bukan hanya soal negara yang saya kunjungi, tapi tentang apa yang saya rasakan dan temukan. Estonia memberi saya kombinasi langka: keindahan, kedamaian, dan ruang untuk merenung.
Meski IndoHolland Tours tidak lagi aktif, semangat saya sebagai travel storyteller tetap hidup — dan saya akan terus berbagi kisah seperti ini di ellyafriani.blog.
Jika kamu penasaran dengan destinasi seperti Estonia, atau ingin kolaborasi konten perjalanan, jangan ragu untuk menghubungi saya di kontak atau;
FamTrip Tourest Estonia 2019 bukan sekadar petualangan – tapi pintu untuk memahami budaya, teknologi, dan alam Estonia. Semoga pengalaman ini membuka wawasan & menginspirasi pembaca untuk menyusun perjalanan yang bermakna.
Ikuti terus kategori FamTrip di blog ini untuk cerita perjalanan lainnya, atau, Kontak saya jika ingin kolaborasi.
MEDIA SOSIAL
VIDEO





