Ketika mendengar nama Yunani, yang muncul di benak banyak orang biasanya adalah Santorini, Athens, dan pulau-pulau cantik di Laut Aegea. Tapi dalam perjalanan saya ke Yunani tahun itu, saya justru diundang ke sisi yang berbeda — wilayah barat laut Yunani, kawasan bernama Epirus, dalam rangkaian FamTrip bersama para pelaku industri pariwisata dari berbagai negara.
Sebagai perwakilan dari Indonesia sekaligus travel blogger yang tinggal di Belanda, saya merasa ini adalah kesempatan langka. Karena ternyata, Yunani punya sisi yang sunyi, hijau, dan lebih mendalam: kota tua, danau yang tenang, pegunungan, dan budaya lokal yang masih terjaga.
Baca Juga:
13 Tempat Wisata Tzoumerka dan Ioanina, Yunani
Untuk mengingat FamTrip ke Epirus, Yunani ini , maka saya selalu mencantumkan tanggal penyelenggaraan, buat saya agar gak lupa.
Acara di adakan
Tanggal: 23 s/d 28 Mei 2019
Bertempat: North-West of Greece 2019

Apa Itu Epirus? Pesona Yunani yang Belum Banyak Dikenal
Epirus adalah sebuah kawasan bersejarah di Yunani bagian barat laut, berbatasan dengan Albania dan Laut Ionia. Wilayah ini dikenal dengan lanskap pegunungan, hutan pinus, sungai jernih, dan desa-desa batu yang masih mempertahankan gaya hidup tradisional.
Berbeda dari suasana pulau-pulau Yunani yang cerah dan ramai, Epirus menawarkan atmosfer yang lebih tenang, sejuk, dan cocok untuk wisata reflektif. Cocok sekali bagi mereka yang mencari makna dalam perjalanan, bukan sekadar foto indah.

Kota Tua Ioannina: penuh jejak sejarah Ottoman dan Yahudi, dengan benteng tua dan danau yang tenang.

Ioannina: Kota Tua dengan Danau dan Kisah Ottoman
Kami memulai perjalanan di kota utama Epirus: Ioannina. Kota ini langsung memberi kesan klasik dengan arsitektur era Ottoman, jalan batu, dan benteng kuno yang menghadap Danau Pamvotida — danau besar yang menjadi jantung kota ini.
Saya sangat menikmati waktu berjalan kaki di kota tua Ioannina, menyusuri gang-gang kecil, toko seni, dan kafe-kafe lokal yang hangat. Udara pagi yang dingin, dengan kabut tipis menyelimuti danau, menciptakan nuansa yang hampir magis.

Baca Juga:

Kegiatan FamTrip: Menggali Budaya & Alam Epirus
Selain tur kota, kami mengikuti berbagai aktivitas budaya:
- Kunjungan ke museum lokal dan workshop kerajinan
- Makan malam tradisional Yunani dengan musik khas Epirus
- Tur alam singkat ke area perbukitan dan desa-desa sekitarnya
- Dialog dengan operator lokal pariwisata dan dinas budaya
Semua itu memberi saya pandangan bahwa Epirus punya potensi wisata budaya yang sangat besar, terutama untuk wisatawan yang mencari kedalaman, bukan keramaian.


Pegunungan Pindus: cocok untuk pencinta alam dan petualangan.


Arung jeram di sungai Arachthos
Arung jeram yang kami ikuti, sangat seru, ini tak akan pernah bisa aku lupakan.
Sungai Arachthos adalah salah satu sungai terbaik di Yunani untuk kegiatan arung jeram. Makanya Sungai Arachthos sering dianggap sebagai titik awal yang ideal apabila ingin melakukan arung jeram.




Catatan Pribadi: Ketika Perjalanan Menjadi Renungan
Sebagai seorang Muslimah yang sedang dalam proses hijrah, saya selalu menjadikan setiap perjalanan bukan hanya untuk mencari pemandangan indah, tapi juga untuk mengenal diri sendiri dan mendekat kepada Allah. Perjalanan ke Epirus ini memberi ruang yang luas untuk merenung.
Sholat saya lakukan di kamar hotel. Tidak ada masjid, tidak ada azan. Tapi justru itulah safar yang memberi keintiman — ketika sholat terasa seperti bisikan personal antara hamba dan Rabb-nya.
Di tengah sunyi dan keindahan alam Epirus, saya justru merasa lebih mendengar suara hati. Dan saya semakin yakin, bahwa traveling bukan hanya tentang tempat baru, tapi juga tentang arah hati yang benar.

Budaya Tradisional Epirus: musik, kuliner, dan gaya hidup lokal yang masih terjaga.
Tips untuk Traveler Indonesia ke Yunani Barat Laut:
🧭 Akses:
- Kota Ioannina bisa dicapai dengan penerbangan domestik dari Athena atau bus antarkota.
- Bandara lokalnya kecil tapi cukup terhubung dengan pusat kota.
🕌 Fasilitas Muslim:
- Tidak ada masjid di Ioannina, tapi bisa sholat di hotel atau tempat tenang.
- Wudhu bisa dilakukan di kamar mandi biasa, dan aplikasi arah kiblat sangat membantu.
🍴 Makanan:
- Tidak tersedia restoran halal khusus, tapi makanan laut dan vegetarian sangat mudah ditemukan.
- Beberapa restoran lokal bersedia menyiapkan menu sesuai permintaan (tanpa alkohol, babi, dll).
🧳 Cocok untuk:
- Solo traveler, penulis, fotografer
- Pecinta budaya, sejarah dan suasana kota kecil
- Muslim traveler yang ingin menjelajahi Eropa dengan nuansa kontemplatif
Yunani yang Lain, Tapi Tetap Indah
FamTrip ke Yunani Barat Laut ini memperkenalkan saya pada sisi lain dari Eropa Selatan — sisi yang tidak glamor, tapi justru menyentuh. Ioannina dan kawasan Epirus mengajarkan saya bahwa ada banyak cerita di balik destinasi yang jarang dibicarakan.
Saya merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan ini, dan semoga cerita ini bisa membuka wawasan pembaca tentang keberagaman wajah Yunani — serta pentingnya traveling dengan hati.
📩 Jika kamu ingin kolaborasi konten, review destinasi, atau kerja sama digital seputar wisata spiritual dan budaya, silakan kontak saya atau melalui email: ellyafriani.blog@gmail.com
Yunani bukan hanya pulau-pulau cantik, tapi juga tempat untuk menemukan kembali keheningan. Dan Epirus adalah salah satu peluk paling lembut dari Eropa Selatan yang mungkin belum kamu dengar — tapi akan sulit kamu lupakan.
MEDIA SOSIAL
Video dibawah saat presentasi B2B bersama para supplier lokal dan DMCs. Saat itu saya membawa bendera IndoHolland Tours
YouTube


Leave a Comments