Sejarah desa Oman, yang menampilkan arsitektur khas dan kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim. Menjelajahi masjid ini membuat pengalaman perjalananku, lebih dari sekadar wisata. Sedangkan karavan dagang yang aku tumpangi, serasa aku ikut melintasi jalur yang menghubungkan kota-kota, seperti ke Damaskus, Baghdad, dan Mekah.
Awal keberangkatan dari rumah menuju Masjid dan Museum
Berangkat dari rumahku Millingen aan de Rijn menuju ke salah satu masjid dan museum. Tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan asal Jerman. Ini karena Kabupaten Berg en Dal merupakan perbatasan antara Belanda – Jerman.
Berg en Dal adalah sebuah kotamadya (gemeente) di provinsi Gelderland, Belanda. Kotamadya Berg en Dal yang memiliki populasi lebih dari 35.000 jiwa, sedangkan Milliingen aan de Rijn merupakan sebuah desa kecil yang bernaung dibawah wilayah Berg en Dal.
Wilayah juga memiliki De Gelderse Poort, sebuah kawasan konservasi alam yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya
Selain wilayah Berg en Dal memiliki beberapa museum menarik, panorama sekitarnya memiliki suasana yang tenang dan cocok untuk wisata sejarah serta eksplorasi alam. Jika kamu tertarik dengan kehidupan di perbatasan Belanda – Kleve, Jerman, makaMillingen aan de Rijn bisa menjadi tempat yang menarikuntuk dikunjungi!
Perjalanan budaya: Satu-satunya Museum di Belanda yang berfokus pada budaya dan agama
Menjelajahi Masjid dan Museum
Museumpark Orientalis merupakan Openluchtmuseum (museum terbuka) satu-satunya museum di Belanda yang berfokus pada budaya dan agama dunia, terutama Yudaisme, Kristen, dan Islam.
Saat mengelilingi museum, aku bertemu dengan seorang pemandu yang dengan antusias menceritakan bagaimana masjid dirancang untuk mencerminkan berbagai elemen arsitektur Islam.
Menjelajahi masjid dan museum membawaku pada perjalanan yang lebih dari sekadar wisata. Museumpark menghadirkan pengalaman mendalam tentang sejarah dan budaya, termasuk bagaimana Islam berkembang di berbagai belahan dunia. Masjid dalam museum ini bukan hanya sekadar replika, tetapi juga simbol dari perjalanan spiritual dan interaksi budaya yang kaya. Setiap sudutnya mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan bahwa “perjalanan bukan hanya tentang tempat yang dikunjungi, tetapi juga tentang makna yang ditemukan.”
Untuk bisa mengunjungi tempat-tempat menarik di dalam museum membuthkan sekitar 1-2 jam. Dalam museum ini, pengunjung bisa berjalan melalui desa-desa bersejarah, melihat arsitektur khas, dan merasakan atmosfer kehidupan masyarakat zaman dahulu.
Karavan adalah sebuah transportasi yang merujuk pada rute perjalanan, yang membawa pengunjung melihat dan melalui berbagai budaya dan sejarah Timur Tengah. Konsep ini terinspirasi dari karavan dagang yang dulu melintasi jalur perdagangan kuno, menghubungkan kota-kota besar seperti Damaskus, Baghdad, dan Mekah.
Sebagai penulis travel diaries, aku selalu mencari pengalaman yang bisa memberikan perspektif baru. Museumpark mengajarkan bahwa perjalanan bukan hanya tentang tempat yang dikunjungi, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami warisan budaya yang telah ada selama ribuan tahun.
Ada juga karavanserai, yaitu tempat peristirahatan bagi para pedagang dan musafir yang melakukan perjalanan jauh.
Saat melangkah ke dalam ruang masjid di Museumpark, aku langsung merasakan atmosfer yang tenang dan penuh refleksi. Cahaya lembut dari jendela kaca memberi kesan hangat, serta menghadirkan nostalgia akan perjalananku dulu ke Timur Tengah. Aku duduk sejenak, membiarkan diri hanyut dalam ketenangan, menyadari bahwa meskipun ini hanya bagian dari sebuah museum, rasanya seperti berada di tempat ibadah sungguhan.
Di sini pengunjung akan di suguhkan informasi menarik dari museum ini, seperti sejarah desa Oman, yang menampilkan arsitektur khas dan kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim di wilayah tersebut.
Dress-code
Berkunjung kesini tidak ada dress-code. Pakaian yang saya kenakan ini hanya untuk berfoto saja, agar foto terlihat menarik dan menyesuaikan suasana 😉
Museum ini memiliki arsitektur unik dan lanskap hijau yang cocok untuk fotografi dan refleksi pribadi. Kamu bisa berbagi foto dan cerita tentang bagaimana tempat ini menginspirasi perjalanan spiritual atau pemahaman budaya.
Aku duduk sejenak, membiarkan diri hanyut dalam ketenangan, menyadari bahwa meskipun ini hanya bagian dari sebuah museum, rasanya seperti berada di tempat ibadah sungguhan
Kegiatan dan Acara Spesial
Museumpark Orientalis sering mengadakan pameran dan acara khusus, seperti eksposisi tentang mitologi dunia dan workshop seni budaya. Foto dibawah ini saat menyelenggarakan pesta sejarah Romawi. Karena wilayah ini dulunya merupakan jalur perdagangan Romawi, dan beberapa peninggalan sejarah masih dapat ditemukan di sekitar desa.
Museum tidak buka setiap saat, tergantung musim. Maka pastikan, musim kunjungan kamu ke Belanda. Bulan-bulan musim panas adalah musim yang sering diselenggarakannya acara-acara sepesial.
Untuk bisa menikmati kunjungan dengan maksimal, maka disarankan untu mengecek Jam Buka museum disitus resmi mereka.
Harga tiket sangat bervariasi, mulai dari harga untuk per orang dewasa, anak, pengguna kursi roda hingga harga hemat untuk Keluarga.
Berdasarakan pengalam saya;
Biaya tiket dewasa p.p: EUR 15,-
Alamat: Museumpark Orientalis | Profetenlaan 2 6564BL Heilig Landstichting
Angkutan umum di Belanda tidak bisa diprediksi. Apalagi keadaan cuaca sedang buruk. Penting: untuk berkunjung ke museum tidak ada transportasi umum, maka harus sewa mobil atau naik taxi.
Prakiraan Cuaca di Negara Belanda
Belanda memiliki cuaca yang berubah-rubah. Untuk memastikan, cek prakiraan cuaca di negara Belanda sebelum berkunjung ke Belanda, cek prakiraan cuaca disini.
Belanda memiliki 12 provinsi. Millingen aan de Rijn termasuk di bawah provinsi Gelderland. Gambar peta dibawah ini dengan lingkar merah, disitulah letak Kotamady Berg en Dal.
MEDIA SOSIAL
Dibawah ini ada beberapa linkembed terkait menuju ke dunia maya maupun ke GooglePhoto.
[…] seperti sedang “melintasi dunia lain” hanya untuk beli sabun dan roti. Tapi buat kami yang tinggal di perbatasan, ini adalah rutinitas hemat yang menyenangkan. Dengan memanfaatkan selisih harga bensin dan produk […]
[…] Di antara ratusan rumah kanal yang berderet rapi, mataku selalu tertuju pada satu rumah yang menonjol. Tinggi, megah, dan diselimuti aura kemewahan abad ke-17. Inilah Rumah Bartolotti, mahakarya arsitektur yang membuat Herengracht terasa seperti museum terbuka. […]
[…] Menjelajahi Masjid dan Museum di Berg en Dal, Belanda Mengunjungi Drielandenpunt Vaals. Titik Tiga Negara Belanda | ellyafriani.blog Bataviastad, Belanda: Belanja Barang Bermerek & Menyusuri Jejak Kapal VOC […]
[…] di Belanda punya sejarah yang sangat panjang, bahkan sudah ada sejak zaman Romawi. Salah satu rahasia kelezatannya adalah susu berkualitas tinggi dari sapi-sapi yang merumput di […]
[…] di Belanda, keindahan itu benar-benar ada. Jauh dari hiruk pikuk kota, tersembunyi di pedalaman Gelderland, ada sebuah permata alam yang menanti untuk dijelajahi: Loenense […]
[…] outlet, berdiri megah replika kapal dagang VOC abad ke-17. Kapal ini bersandar di dermaga dekat Museum Flevoland, dan menjadi pengingat akan masa lalu Belanda sebagai kekuatan maritim dunia. Melihat […]
[…] di Istanbul dipenuhi dengan kunjungan ke ikon-ikon sejarah dunia. Blue Mosque yang megah, Hagia Sophia yang menyimpan kisah lintas agama dan zaman, serta Topkapi Palace yang […]
[…] itu aku juga belum mengetahui banyak tentang Sejarah dan Budaya kota itu. Aku hanya terpikat dengan gedung-gedung dan tulisan-tulisan China yang nempel di setiap […]
✍️ Sejak tahun 2012, saya mulai menulis blog pribadi ellyafriani.blog sebagai ruang untuk mencatat kisah-kisah perjalanan saya, baik sebagai tour guide maupun sebagai penjelajah dunia.
Leave a reply to Waktu Puasa di Belanda vs Indonesia: Perbandingan yang Mengejutkan! – ellyafriani. Cancel reply